Edukasi Program Olahraga Kesehatan dalam Menangani Stres Khususnya Reaksi Fisiologis Khususnya Reaksi Fisiologis pada Ibu-Ibu Korban Bencana Alam di Kec. Sumur. Kab.Pandeglang, Banten
Ketua Tim Pelaksana
Dr. Nia Sri Ramania, M.Sc
Anggota Tim Pelaksana
Dr.Maria Immaculata Iwo, MSi, Apt
Drs.Tommy Apriantono, MSc.,Ph.D
Dr. Samsul Bahri, M.Kes
Dr.Indria Herman
Dr.Karina Sudjatmiko
Waktu Pelaksanaan : 15 Agustus 2019 s.d. 18 Agustus 2019
Lokasi : Kec. Sumur. Kab.Pandeglang, Banten
Olahraga merupakan salah satu cara menangani stress. Olahraga merupakan salah satu upaya pendekatan non farmakologis (Stocker, 2012). Olahraga berfungsi sebagai relaxer yang mengalihkan perhatian kita dari hal-hal yang membuat stress (Widyarini, 2018), Olahraga dapat memberikan manfaat yang baik secara fisik maupun mental antara lain membuat tubuh menjadi rileks, tidak merasa cemas berlebihan dan depresi. Selanjutnya olahraga kesehatan dapat menurunkan stress khususnya reaksi fisiologis pada mahasiswa ITB (Nia Sri Rmania dkk, 2017). Mengingat akan beberapa fakta terkait keuntungan dalam melakukan olahraga, tentunya hal ini penting untuk dijadikan suatu momentum dalam membangun kembali semangat, dan dasar motivasi masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga.
Kecamatan Sumur, Pandeglang Banten, merupakan suatu kawasan terpencil di Provinsi Banten. Fakta lainnya adalah, daerah tersebut menjadi salah satu tempat yang terkena bencana tsunami pada tahun 2018. Dampak daripada bencana tsunami tersebut masih sangat berbekas untuk masyarakat disana, baik lansia, dewasa, maupun anak-anak. Tidak hanya kerusakan daerah-daerah sekitar pedesaan yang menyebabkan kerugian secara material, namun dampak daripada tsunami tersebut adalah timbulnya gejala-gejala secara psikologis yang sangat merugikan setiap Individu yang berada disana. Tercatat gejala-gejala psikologis seperti stress, trauma, dan depresi menjadi suatu gejala yang banyak ditemukan di masyarakat Kecamatan Sumur, Pandeglang Banten tersebut. Gejala yang muncul tersebut, tentunya membawa perubahan negatif secara psikologis yang sangat signifikan bagi masyarakat disana.
Tidak hanya gejala secara psikologis, namun kami pun mengamati terdapat kerugian berupa munculnya rekasi-reaksi negatif secara fisiologis. Kami mengamati bahwa beberapa penyakit muncul setelah terjadinya bencana tsunami tersebut. Sakit kepala, maag, alergi, sprain, mudah lelah, sulit tidur, dan tensi darah yang cenderung diatas nilai normal, adalah beberapa gejala yang muncul setelah bencana tsunami terjadi di daerah tersebut. Tentunya bila mengamati secara mendalam, banyak sekali faktor-faktor yang memicu gangguan secara fisiologis tersebut. Namun, saat ini team peneliti yang tergabung dalam kelompok keilmuan keolahraagaan ITB, merasa sangat bijak dan penting untuk melakukan suatu tindakan represif, yang bertujuan demi menyelamatkan dan menumbuhkan kembali semangat dan harapan seluruh masyarakat Kecamatan Sumur, Pandeglang Banten melalui kegiatan olahraga.
Acara diawali dengan pemeriksaan tekanan darah dan pengukuran antropometri para ibu-ibu korban bencana alam. Setelah itu, edukasi olahraga kesehatan yang disampaikan dalam dua bentuk kegiatan, yaitu teori dan praktek. Teori olahraga kesehatan diberikan oleh Ketua Tim, disampaikan secara sederhana dan jelas. Diberikan pemahaman praktek olahraga yang bisa dilakukan oleh para ibu-ibu di tempat hunian sementara. Dijelaskan dan dipraktekan beberapa gerakan sederhana yang mampu dilakukan saat waktu luang, seperti stretching mulai dari bagian atas kepala sampai bawah kaki. Selain itu, diberikan juga pelatihan self massage sederhana. Seperti pijatan di kepala, leher, tangan, dan juga kaki yang dilakukan oleh sendiri. Tujuannya meredakan sakit kepala, leher, dan pegal otot-otot tertentu yang dialami para ibu-ibu.
Sumber : Laporan Akhir PM Tahun 2019 (Dr. Nia Sri Ramania, M.Sc)