Enter your keyword

SBM ITB dengan Food Bank Bandung Mengadakan Webinar Tentang Pembentukan Ekosistem Food Bank yang Sirkuler dan Terintegrasi di Kota Bandung

SBM ITB dengan Food Bank Bandung Mengadakan Webinar Tentang Pembentukan Ekosistem Food Bank yang Sirkuler dan Terintegrasi di Kota Bandung

SBM ITB dengan Food Bank Bandung Mengadakan Webinar Tentang Pembentukan Ekosistem Food Bank yang Sirkuler dan Terintegrasi di Kota Bandung

Penulis: Miranda Bethseba Gabriela dan Muchammad Gumilang Pramuwidayatama

Bandung, 20 Maret 2021 – Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) dan Food Bank Bandung (Yayasan Akses Mandiri Pangan) melalui program pengabdian masyarakat yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITB (LPPM-ITB) menyelenggarakan sebuah webinar untuk masyarakat umum yang berjudul “Membangun Ekosistem Food Bank Sirkular dan Terpadu: Peran Industri, Akademisi, dan Food Bank”.

Food bank adalah organisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat pra-sejahtera dengan meredistribusikan produk/makanan berlebih (surplus food) yang kualitas dan keamanan pangannya masih layak konsumsi (Foodbanking.org). Sebuah studi dari Economic Intelligence Unit (2018) melaporkan bahwa jumlah makanan yang hilang dan terbuang (food loss and waste) di Indonesia sekitar 300 kg per capita per tahunnya. Di satu sisi, masih ada masalah kerawanan pangan di perkotaan besar di Indonesia. Masalah kerawanan pangan meningkat selama pandemi COVID-19 ini, sehingga peran food bank  menjadi makin penting dalam masa pademi ini. Namun, konsep dan peran food bank belum terlalu banyak dikenal oleh masyarakat dan industri. Maka dari itu, webinar ini diselenggarakan untuk mengenalkan skema food bank sebagai salah satu aktor penting didalam sistem makanan di perkotaan (urban food system) yang sirkuler dan berkelanjutan untuk menjembatani masalah kerawanan pangan dan makanan berlebih yang menjadi salah satu masalah krusial di Indonesia. Lalu, webinar ini juga bertujuan untuk menjelaskan tentang peran dunia akademisi dan industri dalam mengembangkan food bank  yang sirkuler dan terpadu.

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Gendis Ayu Satiti Irawan, M.Sc. (Gendis) dari Food Bank Bandung, Dr. N. Nurlalela Arief (Bu Lala) dari SBM-ITB, dan Dr. Raden Dikky Indrawan  (Pak Dikky) dari Sekolah Bisnis – IPB University. Webinar dibuka dengan penjelasan tentang program pengabdian masyarakat “Food For Life- Berbagi Menjadi Solusi” oleh Emilia Fitriana Dewi, MBA selaku ketua program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bersama Food Bank Bandung di Kampung Empang dan Empang Pojok, Kelurahan Mekarjaya, Kota Bandung.

Gendis dari Food Bank Bandung menjelaskan secara umum tentang konsep food bank yang telah dijalankan di lebih dari 44 negara serta kegiatan-kegiatan Food Bank Bandung. Gendis juga menjelaskan bahwa peran produsen makanan sangat penting dalam mewujudkan visi dan misi food bank yang ada di berbagai belahan dunia. Selanjutnya, Dr. N. Nurlaela Arief atau yang akrab disapa Bu Lala menjelaskan bahwa perusahaan perlu meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungannya untuk membantu pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Bu Lala juga menekankan bahwa melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan bisa bermanfaat bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang, dan hal ini juga bisa dilakukan oleh industri makanan salah satunya dengan bekerjasama dengan food bank dalam mengelola produk surplusnya agar bisa mengurangi biaya penyimpanan dan pembuangan secara berkelanjutan. Narasumber terkahir, Dr. Raden Dikky Indrawan, menjelaskan tentang permasalahan kerawanan pangan (food insecurity) serta posisi food bank didalam sistem makanan yang sirkuler. Pak Dikky menyampaikan bahwa food bank perlu menjadi sebuah organisasi yang tidak hanya meredistribusikan makanan berlebih, namun juga menjadi organisasi yang  bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat dengan mendistribusikan makanan yang bernutrisi, memberdayakan masyarakat, dan bertanggungjawab atas dampak yang diberikan kepada lingkungan dari hasil kegiatan food bank. Dikky menambahkan bahwa untuk mengembangkan sebuah food bank  yang terintegrasi dan sirkuler perlu dukungan kuat dari akademisi melalui program pengabdian masyarakat dan penelitian tentang food bank serta komitmen industri untuk memanfaatkan kembali produk surplusnya.

Webinar ditutup dengan sesi dan tanya jawab dari partisipan yang terdiri dari masyarakat umum, penggiat food bank, civitas SBM-ITB, dan anggota Food Bank Bandung.

Tentang kegiatan Food for life – Berbagi Menjadi Solusi

Food for life adalah kegiatan program pengabdian masyarakat dari LPPM-ITB yang dilaksanakan oleh SBM-ITB dan Food Bank Bandung. Program ini bertujuan untuk mengembangkan model food bank  yang sirkuler dan terpadu agar dapat meningkatkan nilai tambah dalam kegiatan Food Bank Bandung dalam melakukan kegiatannya di Kampung Empang dan Empang Pojok, Kelurahan Mekarjaya, Kota Bandung. Program Food for life diketuai oleh Emilia Fitriana Dewi dan beranggotakan tiga dosen SBM-ITB (Kurnia Fajar Afgani, Dematria Pringgabayu, dan Muchammad Gumilang Pramuwidyatama) dan dan satu mahasiswi SBM-ITB (Miranda Bethseba Gabriela – SBM-ITB class 2023).

Media Contact
foodbankbandung@gmail.com
+62 859 5644 5599

Materi Webinar: Materi Webinar FBBxSBMITB