Seminar & Forum Strategic Region & Sunda Strait Bridge Development

LATAR BELAKANG

Ide megaproyek jembatan penghubung Sumatera-Jawa (Jembatan Selat Sunda) sudah lama bergulir. Melalui Perpres No. 86/2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis & Infrastruktur Selat Sunda (KSISS), Pemerintah mempertegas kemauan politiknya untuk merealisasikan dan segera memulai tahapan kajian kelayakan (FS) dengan membentuk Komite Pengarah, persiapan Badan Pelaksana dan menunjuk Konsorsium Banten-Lampung sebagai “Pemrakarsa”. Namun karena mengandung kelemahan, perjalanan Perpres 86 yang sudah 1 tahun 6 bulan mengalami tarik ulur dan belum memperlihatkan titik temu. Terutama mengenai sumber pendana kajian kelayakan (swasta dan/atau publik), isu manajemen risiko dan bentuk kemitraan proyek.

Bagi megaproyek infrastruktur sebesar dan serumit KSISS, pendekatan penilaian biaya-manfaat, perancangan aspek teknis dan rekayasa finansial akan membutuhkan ekstra inovasi dan pendekatan visioner, yang lazimnya tidak diperlukan ketika merealisasikan proyek skala biasa. Selain internalisasi pertambahan nilai lahan dan pajak-pajak, patut pula dipertimbangkan manfaat geopolitik dan rute alternatif lintasan logistik dunia melalui Selat Sunda dalam jangka panjang, mengingat semakin padatnya lalu lintas kapal di Selat Malaka.

Betapa pun postif dan bernilai strategis, pengembangan KSISS memiliki berbagai tantangan dan dampak negatif yang perlu diantisipasi jawabannya. Beberapa diantaranya, seperti dampak perubahan pola dan struktur pemanfaatan ruang di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, kesiapan sosial-budaya terutama pada kawasan yang dipengaruhi langsung (Provinsi Banten dan Provinsi Lampung), antisipasi ancaman Gunung Krakatau serta kesiapan keterpaduan intermodal transport di dalam dan antar pulau. Semua ini membutuhkan persiapan kajian yang komprehensif dan matang, lengkap dengan upaya mitigasi risiko.

Beberapa informasi tentang KSISS yang pernah terkumpul:
– Bappenas telah memasukan proyek JSS dalam addendum PPP Book.
– Pada tanggal 28 Desember 2009 : terbit PerPres No.36/2009 tentang Pembentukan Tim Nasional Jembatan Selat Sunda,
– Tgl 2 Desember 2011 terbit Perpres No. 86/2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis & Infrastruktur Selat Sunda (KSISS),
– Data Panjang Jembatan 29 km, lebar 60 m, tinggi 75 m, 2 lajur lalu lintas (masing-masing 2 lajur dan jalur kereta api ganda ditengahnya),
– Memiliki bentang terpanjang = +2,3 km,
– Biaya investasi diperkirakan melebihi Rp. 100 Triliun,
– Utilitas lain : pipa gas, pipa minyak, kabel listrik, fiber optic, dll,
– Membutuhkan project financing yang modern.

TUJUAN

Seminar ini bertujuan untuk berbagi informasi serta pengetahuan tentang perkembangan terkini mengenai KSISS antar sesama akademisi, peneliti, lembaga publik, pengembang, industri, konsultan dan mahasiswa.

PENYELENGGARA : TRIPARTIT ITB-UI-UGM

TRIPARTIT ITB-UI-UGM adalah Konsorsium Perguruan TInggi dalam riset dan pembelajaran infrastuktur yang melakukan kerja sama yang berkesinambungan dalam mengatasi masalah dan tantangan infrastruktur nasional. Secara khusus dalam prakarsa seminar KSISS kali ini besama-sama dengan ITS, UNILA dan UNTIRTA ingin memulai membentuk Working Group KSISS , wadah yang secara berkelanjutan menekuni kerjasama penelitian tentang KSISS. TRIPARTIT berdiri sejak 24 Oktober 2007, di Kampus UI, dengan nomor Nota Kesepahaman sebagai berikut :

1. Institut Teknologi Bandung : 6796/P/HT/2007

2. Universitas Indonesia : 17/KS/R/UI/2007

3. Universitas Gadah Mada : 43/K01/DN/2007

Nota Kesepahaman ini menjadi landasan hukum bagi ketiga universitas untuk berkolaborasi guna meningkatkan kualitas dan kompetensi pembelajaran dan riset serta menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia.

JADWAL ACARA

CONTACT PERSON

Dian Natassa,ST 0878 2298 4599
Mega 0856 785 4543
e-mail : seminar.forum.jss@gmail.com
Website Working Group KSISS : http://jembatanselatsundatripartiet.itb.ac.id

Download:
Leaflet Seminar
Agenda Seminar