Sosialisasi L’Oréal – UNESCO Women in Science National Fellowship 2024: Dorongan bagi Perempuan Peneliti Indonesia
ITB Gelar Sosialisasi L’Oréal – UNESCO Women in Science National Fellowship 2024: Dorongan bagi Perempuan Peneliti Indonesia
Pada hari Jumat, 31 Mei 2024, acara “Roadshow dan Sosialisasi L’Oréal – UNESCO Women in Science National Fellowship 2024” berlangsung di Amphiteater, Gedung Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT), Institut Teknologi Bandung (ITB). Acara ini diselenggarakan dari pukul 10.00 sampai 11.30 WIB dan menghadirkan berbagai narasumber penting yang berperan dalam mendukung dan memajukan peran perempuan dalam bidang sains di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh narasumber, yaitu:
- Dr. Itje Chodidjah, M.A. – Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU)
- M. Fikri Alhabsie – Corporate Responsibility Director, L’Oréal Indonesia
- Prof. Fenny Martha Dwivany, S.Si., M.Si., Ph.D. – Dewan Juri FWIS Indonesia
- Dr. Neni Sintawardani – Dewan Juri FWIS Indonesia
- Karlia Meitha, Ph.D. – Pemenang FWIS Indonesia 2023
Sambutan acara diberikan oleh:
- Dr. Yuli Setyo Indartono – Kepala LPPM ITB
- Dr. Agus Supriatna, S.Sos., M.Si. – Kepala LLDIKTI Wilayah IV
Petikan Sambutan dan Pemaparan
Dr. Itje Chodidjah, M.A, membuka acara dengan menekankan pentingnya program L’Oréal – UNESCO Women in Science dalam memajukan sains dan mendukung perempuan peneliti. Sejak 2004, program ini telah memberikan beasiswa kepada 71 perempuan peneliti di Indonesia untuk mengembangkan penelitian mereka.
Dr. Yuli Setyo Indartono dan Dr. Agus Supriatna turut memberikan sambutan yang mengapresiasi program ini dan mendorong partisipasi aktif dari peneliti perempuan di Indonesia. Dr. Yuli menyoroti contoh peneliti perempuan yang berhasil meski dengan tantangan besar dan menegaskan bahwa ITB mendukung penuh program ini tanpa diskriminasi gender. Sementara itu Dr. Agus Supriatna menyatakan dukungan penuh dari LLDIKTI Wilayah IV dan mengharapkan lebih banyak dosen dan perempuan peneliti muda dari berbagai perguruan tinggi untuk berpartisipasi.
Sharing Session dan Informasi Penting
Sesi berikutnya adalah sharing session yang menghadirkan narasumber M. Fikri Alhabsie, Prof. Fenny Martha Dwivany, Dr. Neni Sintawardani, dan Karlia Meitha, Ph.D. Fikri menjelaskan sejarah dan kontribusi program For Women in Science (FWIS) selama 20 tahun, serta persyaratan dan jadwal penting untuk seleksi 2024. Beberapa poin penting dari program FWIS meliputi:
- Persyaratan:
- Perempuan berusia maksimal 40 tahun per 30 November 2024
- Berpendidikan S3 atau sedang menjalani pendidikan S3
- Penelitian di bidang Life Sciences (Ilmu Material, Ilmu Bumi, Teknik, Ilmu Komputer, Matematika, Kimia, Fisika, dll.)
- Pendaftaran melalui www.forwomeninscience.com
- Jadwal Penting:
- 13 Maret 2024: Mulai penerimaan aplikasi
- 1 September 2024: Batas penerimaan aplikasi
- 4 September 2024: Mulai masa penjurian
- 12 Oktober 2024: Masa deliberasi & wawancara finalis
- 18 Oktober 2024: Pengumuman hasil
- November 2024: Inaugurasi For Women in Science (FWIS) 2024
Sesi berikutnya penjelasan 5 kriteria penjurian dari dewan juri, yaitu:
- Originality
- Research impact to country, dampak strategis termasuk potensi penelitian untuk Kerjasama berkelanjutan membangun institusi/kelompok peneliti di Indonesia.
- Problem statements & methodology
- Track records & publications, termasuk h-index, Sinta, Scopus, dll.
- Presentation & writing.
Pengalaman dan Tips dari Pemenang FWIS 2023
Karlia Meitha, Ph.D., pemenang For Women in Science (FWIS) 2023, berbagi pengalamannya dalam mengikuti program ini. Meski sempat mengalami kegagalan, ia terus berusaha dan akhirnya berhasil menang dengan topik penelitian yang berbeda. Ia juga memberikan tips berharga bagi peserta, seperti pentingnya orisinalitas dan kreativitas dalam penelitian.
Penutupan
Setelah sesi berbagi pengalaman dengan pemenang, acara dilanjutkan ke sesi Panduan Pengisian Formulir For Women in Science (FWIS) dan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber.
Acara penyampaian sosialisasi dan pemaparan informasi dan motivasi berakhir dan ditutup oleh narasumber dan pemandu acara disertai penyampaian tentang betapa pentingnya perempuan dalam dunia science dan di mana UNESCO dan L’Oréal membantu memfasilitasi pemberdayaan dunia riset.