Tim ITB Memberikan Pelatihan Membatik Kepada Warga Buti, Kelurahan Samkai, Merauke
Dalam rangka pemulihan ekonomi periode 2021, tim ITB melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas UMKM Kampung Buti, Kelurahan Samkai, Kabupaten Merauke, Papua. Kegiatan yang dilaksanakan, yakni memberikan pelatihan teknik guta tamarin selama 3 hari. Teknik guta tamarin adalah pengembangan teknik batik terbaru menggunakan bahan dasar biji buah asam yang dihaluskan. Bubuk asam kemudian dicampur air dan sedikit lemak nabati atau margarin menjadi sejenis pasta. Pada pelatihan ini, dikenalkan beberapa teknik dan material, serta pola-pola khas Merauke.
“Kami sudah mengembangkan lima tahun yang lalu, tapi baru dapat kesempatan di Papua. Sasarannya ke anak-anak muda putus sekolah, tapi ibu rumah tangga juga banyak yang tertarik. Mungkin ini bisa untuk pemberdayaan ibu-ibu di Papua,” ujar Dosen FSRD ITB sekaligus pelatih kegiatan membatik, Dr. Nuning Yanti Damayanti di Kantor Lurah Samkai, Papua.
Nuning mengatakan peserta sangat antusias dan cepat tanggap dengan ilmu yang diajarkan sehingga hasil sementara sudah sangat bagus. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini cukup menarik minat warga yang ingin bergabung dengan yang terdaftar mencapai 27 peserta bahkan akan terus bertambah. Peserta pelatihan ini mencakup siswa SMP, SMA, mahasiswa Musamus, IRT, dan yang putus sekolah.
“Tujuan ke depannya kita harapkan bisa dikembangkan guna pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19, lalu menjadi produk baru seperti membuat masker, tas, dompet, dijadikan cover buku, pakaian dan keperluan pariwisata. Tahap ke 2 Insyaallah bulan Juli nanti akan dilanjutkan kain diaplikasikan pada produk seperti masker, tas, kipas, dan transisi proses digitalisasi. Alhamdulillah dukungan dari instansi setempat sangat baik.,” ucap Nuning.
Generasi muda Papua punya potensi dalam menghasilkan karya seni dan punya nilai jual. Batik Papua yang dipasarkan di luar Papua pun harganya sangat tinggi sehingga orang asli Papua, Merauke harus mampu menghasilkan hasil karya batik khas daerah sendiri.
Sementara Lurah Samkai Amelia E. Padwa menyebut kegiatan membatik ini adalah pertama kali dilakukan di Kelurahan Samkai. Selain peserta baru, sebagian lagi adalah kelompok ibu-ibu yang sudah tergabung dalam kelompok usaha merajut atau menganyam.
“Saya harapkan bisa tercipta motivasi baru untuk menciptakan hasil karya atau inovasi terbaru yang punya daya tarik tersendiri karena mengenalkan budaya Merauke,” tuturnya.
Sebagai orang asli Papua, ia mengaku senang dan menyapaikan apresiasi kepada ITB Bandung yang mengadakan kegiatan pelatihan khusus untuk pemberdayaan masyarakat asli Papua dan hasilnya akan berkelanjutan dengan mendapat dukungan dari Pemkab setempat melalui dinas terkait.